PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS SIMPLISIA DAUN JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.)
Main Article Content
Abstract
Pengeringan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas simplisia yang akan digunakan sebagai bahan baku obat. Penelitian pengaruh metode pengeringan simplisia dengan sinar matahari tidak langsung dan metode oven perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas simplisia daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) pada dua metode pengeringan yang berbeda. Pengamatan dilakukan pada parameter spesifik dan non spesifik berupa organoleptik, makroskopik, mikroskopik, skrining fitokimia, kadar flavonoid total, kadar air, susut pengeringan dan cemaran mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode pengeringan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar air simplisia daun jambu biji merah. Pada metode pengeringan dengan sinar matahari tidak langsung didapatkan warna simplisia hijau kecoklatan dengan kadar air sebanyak 1,22%, kadar flavonoid total rata–rata 30,127mg/g ekstrak, nilai susut pengeringan rata–rata 3,4%, hasil uji ALT rata–rata 1,93x106cfu/ml, sedangkan untuk uji AKK rata–rata 1,55x105cfu/ml. Pada metode pengeringan dengan oven suhu 40℃ didapatkan warna simplisia hijau muda, kadar air 0,89%, kadar flavonoid total rata–rata 45,683mg/g, susut pengeringan rata–rata 1,4%. Hasil uji cemaran mikroba pada uji ALT rata – rata adalah 4,8x105 cfu/ml, AKK rata – rata 5x103. Warna ekstrak yang diperoleh menunjukkan hijau pekat. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai signifikansi kadar flavonoid total adalah 0,000 (<0,005) nilai signifikansi susut pengeringan adalah 0,000 (<0,05) nilai signifikansi ALT adalah 0,001 (<0,05), nilai signifikansi AKK adalah 0,000 (<0,05). Dengan demikian disimpulkan bahwa pada metode pengeringan oven dan metode pengeringan matahari tidak langsung terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kualitas simplisia daun jambu biji merah.