EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TERAPI AKUPUNKTUR DAN AROMATERAPI PADA SISWA YANG MENGALAMI INSOMNIA
Main Article Content
Abstract
Kebutuhan dasar manusia salah satunya tidur, kualitas tidur dapat dikatakan cukup apabila sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Kualitas tidur yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan gangguan dalam fisik maupun psikologis. Penanganan kasus insomnia secara farmakologis dengan pemberian obat yang mengandung efek hipnotik sedangkan terapi non farmakologis yang dengan terapi relaksasi, pencatatan waktu tidur, atau terapi akupunktur. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas penggunaan terapi akupunktur dan aromaterapi pada mahasiswa dengan kasus insomnia. Metode penelitian dengan Experimental Pretest Postest Without Control Group Designs dengan teknik sampling total sampling berjumlah 40 responden dibagi menjadi 2 kelompok. Variabel dependen yaitu skala PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index), variabel independent yaitu terapi akupunktur dan aromaterapi. Analisis data menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian: Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil penelitian terapi akupunktur dan aromaterapi efektif digunakan pada mahasiswa yang mengalami insomnia. Efek terapi akupunktur pada pasien insomnia merangsang nukleus raphe untuk mengeluarkan serotonin yang akan merelaksasikan otot sehingga akan memudahkan pasien masuk siklus tidur. Sedangkan aromaterapi menstimulasi sampai ke pusat penciuman di lobus frontalis cerebri dan diteruskan ke sistem limbik yang menjadi pusat emosi. Kesimpulan nilai skor PSQI mengalami penurunan setelah dilakukan terapi akupunktur dan aromaterapi pada responden.
Kata kunci: terapi akupunktur, aromaterapi, insomnia, skala PSQI